Teori
Dasar
- Kadar
Air
Air
sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimia organisme hidup meskipun
bukan sumber nutrient seperti bahan lainnya. Kadar air berbeda-beda sesuai
sampel makanannya. Dibawah ini adalah bentuk air dalam bahan makanan:
1. Air
bebas.
2. Air
yang terikat secara lemah karena terserap.
3. Air
yang terikat secara kuat membentuk kristal.
Air yang terikat secara bebas terdapat pada
sitoplasma, cairan antar sel dan cairan yang berada dalam jaringan.pati,
protein, garam membentuk hidtrat. Air yang terdapat dalam bentuk bebas kan
membantu proses kerusakan bahan makanan dalam proses mikrobiologis, kimiawi,
enzimatik bahkan oleh serangga perusak. Sedangkan air dalam bentuk lain tidak
membantu kerusakan pada bahan makanan, maka kadar air bukan parameter yang
absolut untuk menganalisa kecepatan kerusakan makanan. Air teradsorpsi adalah
air yang terdapat pada seluruh permukaan zat yang terkena udara dan mengandung
uap air. Air yang terserap oleh zat-zat bila zat-zat ini kontak dengan air
disebut imbided water.
Dalam
analisis kadar air cara pengeringan ini dipilih karena efisien dalam alat
maupun bahan yang digunakan selama tahap analisis dan juga pengetahuan tentang
metode ini sehingga dapat lebih memberikan hasil yang optimal dan mengurangi
kurangnya kesalahan dalam analisa. Apa yang harus diperhatikan dalam analisis kadar air metode oven? Beberapa hal penting dari metode penguapan
ini adalah lamanya pemanasan. Jika suhu yang digunakan adalah 105ºC
maka harus dipastikan selama pengeringan oven dijalankan pada suhu sebesar itu
sebelum sampel dimasukkan kedalamnya, disamping itu sedapat mungkin oven jangan
terbuka. Hal lain yang harus diperhatikan adalah:
1. Sampel
berbentuk padatan harus dihaluskan hingga sehalus mungkin.
2. Sampel
tersebut disebar merata dalam botol timbang sehingga tingginya sama.
3. Bila
botol timbang bertutup, maka selama pemanasan botol harus dalam keadaan terbuka
tetapi setelah selesai pemanasan hendaknya selalu tertutup sampai selesai
menimbang.
METODE
PENELITIAN
a.
Prinsip praktikum
Menguapkan air yang ada dalam sampel dengan cara
dipanaskan dalam oven pada suhu 100-105ºC
dan ditimbang hingga diperoleh berat konstan. Selisih berat merupakan air yang
menguap selama pemanasan secara bertahap.
b.
Alat
1. Spatula
2. Neraca analitik
3. Oven (suhu 100-105ºC)
4. Desikator
5. Tangkrus
6. Cawan porselen dan silica gell
1. Spatula
2. Neraca analitik
3. Oven (suhu 100-105ºC)
4. Desikator
5. Tangkrus
6. Cawan porselen dan silica gell
c.
Prosedur praktikum
1. Keringkan
cawan porselen didalam oven dan dinginkan pada desikator kemudian ditimbang.
Lakukan langkah ini hingga didapat berat konstan.
2. Timbang
2-5 gram sampel ke dalam cawan porselen.
3. Keringkan
dalam oven pada suhu 100-105ºC selama
1 jam.
4. Dinginkan
dalam desikator selama 15 menit.
5. Masukkan
ke dalam oven kembali selama ± 20 menit dan dinginkan dalam desikator 15 menit
lalu timbang.
6. Pengeringan
dilakukan hingga diperoleh berat yang konstan.
7. Timbang
cawan beserta isinya.
8. Hitung
kadar airnya.
Data penimbangan
-
Berat cawan porselen
yang sudah konstan (W1) :
9,0326 gram
-
Berat sampel (W) : 2,0034 gram
-
Berat sampel + cawan
kosong pengeringan 1 : 10,9876 gram
-
Berat sampel + cawan
kosong pengeringan 2 (W2) :
10,9861 gram
-
Berat sampel + cawan
kosong pengeringan 3 : 11,0039 gram
No comments:
Post a Comment